Monday, June 8, 2015

Piket Donor Darah 20 Mei



Hari ini adalah pertemuan terkahir kami menjadi relawan di PMI. Sedih juga karena orang-orang PMI sangatlah ramah, seperti keluarga padahal kami hanya datang seminggu sekali tetapi mereka sangat welcome. Hari ini saya bertemu dengan Bapak Taufik yang mengurus kami untuk bisa menjadi relawan di PMI. Kami tidak berbicara banyak, hanya bertegur sapa karena beliau sangatlah sibuk.

Tidak terlalu banyak yang datang untuk mendonorkan darahnya hari ini. Hanya beberapa orang, namun saya kagum pada satu orang, Beliau sudah berumur sekitar 60an, dan masih aktif untuk menyumbangkan darahnya di PMI. Beliau sudah menyumbangkan darahnya sebanyak kurang lebih 150x.

Tidak banyak yang kami lakukan, karena relawan yang datangpun sepi, kami hanya bisa sekedar menonton TV.

Piket Donor Darah 13 Mei 2015


Hari ini adalah piket minggu ke-4 saya di PMI. Saya sampai di PMI pukul 09.00 tepat dan ternyata sudah banyak calon pendonor yang mengantri. Untungnya ada Kak Chris yang membantu disaat saya dan teman-teman belum datang. Kak Chris sangat baik, dia membimbing kami bagaimana bisa menjadi relawan piket donor darah yang baik. Semua informasi yang dibutuhkan pada form harus diisi selengkap mungkin karena berhubungan dengan darah. No. hp yang dicantumkan pun harus aktif jika sewaktu-waktu ada urusan penting yang mengharuskan menghubungi pendonor.

Walaupun sangat ramai, kami masih sempat saling sharing. Saya, Valerie, dan Angeline serta Kak Chris berbicara banyak tentang pengalaman kami masing-masing. Kak Chris memberitahu kami tempat makan dekat kampus-kampus dengan harga yang sesuai dengan kantong mahasiswa. Kak Chris juga menceritakan pengalamannya bepergian kemana-mana.

Agak siang sekitar pukul 11.00 datanglah perwakilan kelompok lain sekitar 3 orang yang berasal dari Binus juga. Mereka datang untuk membantu menjadi relawan piket donor darah juga. Namun, karena datangnya terlalu siang dan terlalu banyak orang dari kelompok kami, merekapun tidak bisa membantu banyak. Satu diantara mereka menyumbangkan darahnya sebagai cara untuk membantu orang-orang yang membutuhkan darah.

Piket Donor Darah 6 Mei 2015


Minggu ini adalah minggu ke-3 saya menjadi relawan di PMI. Setelah sekitar 3 minggu tidak piket dikarenakan UTS, pada hari ini saya kembali menjadi relawan. Donor darah di PMI Jakarta Barat ini berlangsung dari pukul 09,00 sampai 12.00. Selama 3 jam tidak banyak pendonor yang datang, bisa dibilang sepi karena banyak yang ditolak.

Hari ini saya mendapatkan pengetahuan baru mengenai calon pendonor yang diperbolehkan/tidak untuk mendonorkan darahnya. Sang calon pendonor harus memiliki HB yang berada di rata-rata, tidak boleh kurang atau berlebihan. HB bisa dijaga kestabilannya dengan banyak konsumsi air putih, makan sayur-sayuran, buah-buahan, dan vitamin yang berguna bagi tubuh.

Tidak banyak yang kami lakukan hari ini, namun kami tidak bosan karena relawan tetap PMI yang bernama kak Chris mengajak kami ngobrol banyak. Kak Chris memiliki banyak pengalaman yang tidak kami duga. Kak Chris telah banyak mengunjungi tempat-tempat menarik, bisa dibilang seperti seorang explorer.

Piket Donor Darah 15 April 2015


Hari ini pada tanggal 15 April 2015 adalah pertemuan ke-2 atau minggu ke-2 saya bertugas sebagai relawan piket donor darah. Yang saya kagumi dari PMI cabang Jakarta Barat ini adalah relawannya yang sangat ramah. Hari ini yang bertugas adalah saya, Valerie, dan Angeline. Kami tidak merasa bosan di sana karena orang-orang di sana sangatlah friendly dan menerima baik kedatangan kami.

Sekitar pukul 08.30 saya dan Valerie sudah sampai di PMI Jakarta Barat dan saya dikejutkan oleh 1 hal. Hal yang sangat mengejutkan saya adalah hari ini pada tanggal 15 April 2015, kakak-kakak yang bertugas piket Ambulance baru saja pulang dari lokasi kebakaran yang terletak di Tanjung Duren. Bencana yang menimpa satu keluarga itu sangat memprihatinkan, pasalnya mereka terjebak di dalam rumah dikarenakan rumah yang berteralis sehingga tidak bisa menemukan jalan keluar di saat api membesar. Keluarga itu meninggal dengan tragis.

Pukul 09,00 para petugas donor darah sudah siap di ruangannya dan kami pun siap untuk membantu para calon pendonor untuk mengisi form pendonor. Cukup banyak yang datang hari ini sehingga kami cukup sibuk. Orang-orang yang ada di PMI sangat ramah dan mereka tetap berusaha membuat kami nyaman, mereka menyuguhkan kami acara TV untuk ditonton di saat tidak ada calon pendonor yang kami layani.

Sunday, April 12, 2015

Piket Donor Darah Rabu, 8 April 2015



Hari Rabu, tanggal 8 April 2015, saya bersama dengan rekan saya, Valerie, memilih untuk mengambil tugas piket donor darah di PMI cabang Jakarta Barat. Tugas kami cukup mudah yaitu menjaga meja piket dan melayani orang-orang yang ingin mendonorkan darahnya.
Kami datang jam 8 pagi. Saat itu masih sepi karena memang jadwal donor darah di PMI cabang Jakarta Barat dimulai jam 9 pagi dan berakhir jam 12 siang. Kami duduk-duduk sambil menonton TV. Kira-kira jam 9 kurang 15 menit, datanglah petugas yang ahli di bidang donor darah. Ada dokter, ada juga yang khusus kuliah untuk belajar menjadi petugas donor darah.
Lalu kami diberikan kertas, pulpen, dan souvenir untuk pendonor. Saat pendonor datang, kami ditugaskan untuk melayani mereka. Kami harus memandu mereka untuk mengisi kertas data diri mereka. Kemudian menyerahkan kertas dan kartu pendonor kepada dokter yang ada di ruangan donor darah. Kemudian dokter lah yang memutuskan pendonor bisa diterima atau tidak. Biasanya pendonor yang ditolak adalah pendonor yang memiliki penyakit menular, HB nya kurang atau berat badan tidak sesuai.

Pada hari itu cukup ramai pendonor yang datang. Ada sekitar 12 orang, 2 orang ditolak, 10 orang diterima. Pendonor yang darahnya diterima, mendapatkan makanan dan minuman dari dokter di ruangan dan juga mendapat souvenir berupa pulpen PMI dari petugas piket di meja piket.
Kira-kira pukul 12,00 sudah tidak ada lagi pendonor yang datang, saya dan rekan saya pun berpamitan untuk kembali ke kampus karena ada kelas jam 1 siang.

Thursday, April 9, 2015

Desiminasi Palang Merah, Minggu, 5 April 2015

Hari minggu yang lalu tanggal 5 April 2015, saya bersama dengan anggota kelompok yang lain datang ke kantor PMI cabang Jakarta Barat yang beralamat di Jl. Perdana No. 12 Jelambar Jakarta, 11460. Sebelumnya kami sudah membuat janji untuk datang ke PMI bersama dengan 3 kelompok lain yang juga mendaftar di PMI Jakarta barat untuk menjadi volunteer. Namun, hanya kelompok kami yang datang. Tujuan kami untuk datang pada hari Minggu itu adalah untuk dijelaskan hal-hal yang berhubungan dengan PMI. PMI berharap kami tidak hanya datang untuk sekedar menjadi volunteer, akan tetapi kami harus mengerti apa itu PMI, tugas-tugasnya, pendirinya, visi-misinya, dll.
bersama dengan Bapak Taufik

Setibanya di sana, kami sudah disambut dengan para staff di kantor sana yang akan menangani kelompok kami. Ada Bapak Taufik, dan Bapak Ridwan. Bapak Taufik ini adalah orang yang menjadi penyalur kami untuk bisa menjadi volunteer dan bekerja di PMI cabang Jakarta Barat. Dari awal kami mengumpulkan proposal, membuat janji, dll. kami selalu menghubungi Bapak Taufik. Dan pada hari itu Bapak Taufik memperkenalkan kami pada Bapak Ridwan yang menjabat sebagai Desiminator. Bapak Ridwan ini yang nantinya akan menjelaskan kami berbagai macam hal tentang PMI yang patut kami ketahui.



Saatnya untuk dijelaskan apa saja hal yang perlu diketahui tentang PMI. Kami diarahkan untuk naik ke lantai 3 di ruangan khusus untuk presentasi. Kami dijelaskan oleh Bapak Ridwan Syaidi Tarigan, SH., MH. sebagai Desiminator. Diawali dengan sejarah PMI. PMI didirikan oleh Hendry Dunant 1863. Kamipun dijelaskan tentang lambang-lambang Palang Merah lain yang ada di dunia, fungsi lambang saat perang, dll.

Setelah dijelaskan hal-hal yang perlu kami ketahui tentang Palang Merah, pertemuan berikutnya kami sudah bisa bekerja di PMI.

bersama dengan Bapak Ridwan